Pekanbaru, Tingkap.info – Rektor Institut Agama Islam (IAI) Lukman Edy, Dr. H. Murah Syahrial, akhirnya angkat bicara menanggapi kritik tajam dari mantan Presiden Mahasiswa, Farhan, yang sebelumnya menuduh pimpinan kampus tidak transparan dalam pengelolaan dana dan pembangunan kampus, Minggu (25/05/2025).
Dr. Murah menegaskan bahwa tudingan Farhan tidak berdasar dan keliru. Ia menyebut, dana kegiatan mahasiswa justru telah melampaui anggaran yang tercantum dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) kampus tahun 2024.
“Pernyataan Farhan yang mengatakan dana BEM hanya 5% itu tidak benar. Faktanya, dana kegiatan mahasiswa melebihi alokasi di RAB. Untuk tahun 2025, belum dikucurkan karena belum ada kegiatan. Sesuai prosedur kampus, setiap kegiatan harus diajukan lewat proposal dan disetujui oleh WR3, WR2, dan Rektor. Tidak bisa langsung diberikan begitu saja,” tegas Rektor.
Terkait minimnya pembangunan kampus, Rektor menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan ranah yayasan. Namun pihaknya terus berupaya mencari sumber dana alternatif untuk pengembangan fasilitas kampus yang belum bisa didanai dari iuran mahasiswa.
Rektor juga membantah tuduhan bahwa mahasiswa dijadikan alat politik oleh pihak kampus. Ia menilai tudingan itu tidak memiliki dasar dan bukti yang jelas. Justru, menurutnya, pihak rektorat selama ini mendukung penuh kegiatan mahasiswa, baik akademik maupun non-akademik.
Menariknya, Rektor mengungkap bahwa Farhan saat ini sudah tidak lagi berstatus sebagai mahasiswa aktif IAI Lukman Edy. “Saudara Farhan tidak mengikuti ujian akhir semester selama dua semester dan belum membayar SPP dalam beberapa semester. Maka statusnya tidak lagi aktif, otomatis juga tidak bisa lagi menjabat sebagai Presiden Mahasiswa,” jelasnya.
Kampus, kata Rektor, sebelumnya telah memfasilitasi Farhan untuk mengajukan bantuan pendidikan ke BAZNAS Provinsi Riau. Namun dana bantuan tersebut, menurut informasi yang diterima kampus, justru tidak digunakan sebagaimana mestinya.
“Baznas telah menyalurkan bantuan untuk membayar tunggakan SPP. Tapi kenyataannya dana itu tidak disetor ke kampus, malah digunakan untuk keperluan pribadi,” ungkap Dr. Murah.
Sebagai penutup, Rektor menyampaikan bahwa pihaknya telah menggelar rapat bersama pengurus BEM lainnya dan akan segera menetapkan Ketua BEM yang baru melalui mekanisme aklamasi.