Pekanbaru, Tingkap.info -- Konflik panjang antara masyarakat Kepenuhan yang tergabung dalam Koperasi Sawit Timur Jaya, Aliansi Masyarakat Peduli Luhak Kepenuhan (AMPLK) terhadap PT AMR nampaknya memasuki babak baru.
Sebagai langkah perlawanan yang tegas, AMPLK mengutus Pakar Lingkungan Dr Elviriadi menerobos Satgas Penertiban Kawasan hutan (PKH) di Jakarta.
"Kita tak main main, sekali turun ke laman, permainan harus tuntas. Kami kejar sampai dimanapun," kata Masril Anwar SH, Ketua Umum Aliansi Masyarakat Peduli Luhak Kepenuhan sambil mengepal tangan, Senin (5/5/25).
Dabalang Bustami, koordinator pergerakan masyarakat Luhak Kepenuhan menyatakan tetap terus mengawal.
"Saya selaku masyarakat adat dan Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Luhak Kepenuhan tak rela anak kemanakan kami di sembarangkan dek urang. Ini negeri bertuan. Kembalikan hak masyarakat dan pohon karet yang ditumbang, " tegas penggerak demo Forribet tahun 2000.
Terpisah Panglimo Zairul,SH yang dikenal pemberani mengatakan siap beber data riel.
"Dari 380 Ha klaim PT.AMR , terdapat hak milik anak kemanakan yang belum dibayar. Kami selaku penerus tetua adat dan pejuang Luhak, minta tanah itu dikembalikan. Tanah ladang getah itu Marwah negori. Tak bisa di tukar ganti," ujarnya pria tinggi tegap .
AMPLK dan LKA Luhak Kepenuhan telah berkirim berkas laporan ke Sekretariat Satgas PKH Propinsi Riau yang diteruskan ke Kejati Riau. Momen kehadiran Pakar Lingkungan Dr Elviriadi dimanfaatkan untuk langsung menemui dicision making di jajaran petinggi Satgas PKH.
"Kita minta pak Doktor mendobrak Jakarta itu. Jangan dikira ini masalah kecil, tak diprioritaskan Satgas. Ini nyawa dan harapan hidup kami. Periuk nasi dan masa depan anak cucu. Aku dah lama geram mau menduduki lokasi. Tunggu ya pembalasan kami," ucap Abdul Gani Sang Orator Demo.