Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Jefrizal Tolak Musda KNPI Kepulauan Meranti 2025: Dinilai Cacat Konstitusional dan Sarat Kepentingan

JENDELA INFORMASI
Februari 13, 2025, 17:30 WIB Last Updated 2025-02-14T06:04:56Z


Meranti, Tingkap.info – Jefrizal angkat bicara terkait dinamika Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Kepulauan Meranti 2025 yang dinilainya tidak sehat, tidak sportif, serta jauh dari nilai kejujuran. Ia menyatakan mosi tidak percaya terhadap pelaksanaan Musda yang dianggap cacat secara konstitusional, Kamis (13/02/2025).


Menurut Jefrizal, sikap ini diambil sebagai langkah konkret untuk memperbaiki dan mendidik organisasi kepemudaan di masa mendatang. Ia tetap menghormati serta menghargai jerih payah para senior dalam membangun KNPI Kepulauan Meranti, namun berharap estafet kepemimpinan KNPI tetap berjalan dengan baik dan sesuai aturan.


Musda KNPI Kepulauan Meranti direncanakan berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025 di Gedung Afifa, Jalan Banglas, Selatpanjang. Namun, Jefrizal menilai bahwa pelaksanaan Musda ini cacat konstitusional dan tidak mencerminkan esensi organisasi kepemudaan yang profesional.


Ia mengkritisi kepemimpinan Ketua KNPI Kepulauan Meranti 2020, Rudi Tanjung, yang telah menjabat selama lima tahun. Jefrizal mempertanyakan dasar hukum perpanjangan SK selama dua tahun terakhir. Menurutnya, jika perpanjangan tersebut hanya berdasarkan klaim pribadi, maka hal itu jelas melanggar AD/ART KNPI.


Selain itu, ia juga menyoroti proses penunjukan panitia yang dinilai asal-asalan. Menurutnya, Ketua Panitia Musda justru terang-terangan melakukan konsolidasi dengan beberapa Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Pengurus Kecamatan (PK) untuk mendukung salah satu figur tertentu. Jefrizal menilai hal ini bertentangan dengan prinsip netralitas dan kondusivitas yang seharusnya dijaga oleh kepanitiaan.


Jefrizal juga menyoroti keterlibatan OKP dalam Musda, yang menurutnya didominasi oleh OKP musiman yang hanya muncul saat Musda dan kemudian menghilang, Sementara itu, ada OKP yang aktif namun tidak dilibatkan.


Menurutnya, KNPI seharusnya menjadi wadah yang mampu mengakomodir seluruh OKP dan kepemudaan. Namun, Musda 2025 justru menunjukkan proses yang tidak jujur dan penuh intrik. Ia menilai legitimasi KNPI Kepulauan Meranti 2025 terkesan lahir dari proses pembodohan dan kebohongan, yang hanya akan menghasilkan pemimpin serta pengurus yang tidak berintegritas.


Melihat kondisi Musda yang dinilai tidak sehat, Jefrizal memutuskan untuk mengurungkan niatnya maju sebagai calon Ketua KNPI Kepulauan Meranti periode 2025–2028. Menurutnya, memaksakan diri untuk berkompetisi dalam situasi yang tidak sehat hanya akan menjadi tindakan naif.


Sebagai tindak lanjut, Jefrizal menyatakan bahwa ia terus berkomunikasi dengan pengurus pusat KNPI di bawah kepemimpinan Tantan Taufiq Lubis, seorang aktivis 1998. Dalam waktu dekat, ia akan menjemput SK kepengurusan KNPI Provinsi Riau di Jakarta serta fokus pada persiapan Musda dan pembentukan karateker selama dua bulan ke depan.


Dengan berbagai permasalahan yang terjadi, Jefrizal berharap KNPI Kepulauan Meranti dapat kembali menjadi organisasi kepemudaan yang bermarwah, netral, dan mampu mengakomodir seluruh kepentingan OKP secara adil dan profesional.




Laporan : Nurhadi 

 

Iklan

iklan