Pekanbaru, Tingkap.info – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) secara resmi membuka Kongres Nasional ke-34 di Ballroom Grand Central Hotel, Pekanbaru. Ribuan kader dari seluruh penjuru tanah air menghadiri perhelatan akbar yang menjadi forum tertinggi dalam struktur organisasi HMI ini.
Acara pembukaan berlangsung khidmat dan meriah, dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru, Givo Vrabora, selaku tuan rumah kongres. Dalam sambutannya, Givo menekankan pentingnya menjadikan kongres ini sebagai momentum evaluasi dan arah baru gerakan HMI.
“Kongres ini adalah forum tertinggi dalam tubuh HMI yang akan menentukan ke mana arah gerakan organisasi ini ke depan. HMI harus mampu menjawab tantangan zaman, mulai dari pembaruan gerakan hingga menjawab dinamika ekonomi digital dan peran anak muda dalam transformasi sosial,” ujar Givo.
Ia juga berharap, melalui kongres ini, HMI semakin progresif dalam mewujudkan pembaruan organisasi yang adaptif, relevan, dan tetap konsisten pada nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Panitia Nasional Kongres sekaligus Ketua Umum HMI Badko Sumbagtera, Gopinda Aditya Putra. Dengan nada haru, ia menyebut pelaksanaan kongres kali ini sebagai salah satu yang terbaik sepanjang sejarah HMI.
“Kami merasa bangga dan terharu. Dari masa ke masa, kongres selalu membawa cerita tersendiri. Tapi hari ini, saya katakan, Kongres XXXIV di Pekanbaru adalah salah satu yang terbaik,” ungkap Gopinda.
Gopinda juga memberikan penghormatan kepada Lukman Hakim, yang disebutnya sebagai tokoh pelahir generasi pemimpin HMI yang tangguh dan berdaya juang tinggi dan juga tokoh pelahir yang membawa HMI di Pekanbaru.
Ketua Umum PB HMI, Makhfud Khanafi, dalam sambutannya menyampaikan refleksi atas empat isu utama yang telah menjadi perhatian HMI dalam dua tahun terakhir, yaitu pendidikan, demokrasi, penegakan hukum, dan perubahan iklim.
“Empat isu ini tetap relevan dan menjadi kompas moral bagi kita. Selain itu, saya mengajak seluruh kader agar aktif menciptakan ruang-ruang kontribusi strategis dalam pembangunan bangsa, baik di sektor publik maupun privat,” katanya.
Ia berharap Kongres ke-34 ini menjadi ajang konsolidasi ide dan gagasan untuk memperkuat posisi HMI sebagai laboratorium intelektual bangsa.
Dalam kesempatan itu juga Wali Kota Pekanbaru, H. Agung Nugroho, S.E., M.M., yang turut hadir, mengungkapkan rasa bangganya atas dipilihnya Pekanbaru sebagai tuan rumah.
“Kami merasa bangga. Semoga HMI terus menjadi penggerak dan motor perubahan di tengah masyarakat, membawa semangat kepemudaan dan kebangsaan,” ujar Agung yang juga merupakan mantan Ketua KNPI itu.
Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, S.Pd.I., M.Si., juga memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia menyebut HMI sebagai kawah candradimuka pencetak pemimpin bangsa.
“Saya berharap HMI terus melahirkan gagasan, masukan, dan saran bagi kemajuan bangsa. Kongres ini harus menjadi teladan. Berbeda pendapat boleh, tapi hindari anarkisme,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPR RI sekaligus Presidium Majelis Nasional KAHMI, Dr. Muhammad Rifki Nizami Karsayuda, S.H., M.H., menegaskan bahwa kader HMI harus menjunjung tinggi integritas.
“Saya bangga menjadi alumni HMI MPO. Di sana saya dididik dengan nilai-nilai intelektual yang kuat. Jangan sampai kongres ini ternodai oleh perilaku yang tidak mencerminkan nilai insan ulil albab,” pesannya.
Acara pembukaan ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada tokoh-tokoh HMI dan sesi foto bersama. Turut hadir dalam pembukaan kongres ini jajaran Forkopimda se-Provinsi Riau, seluruh Ketua Umum Badko se-Indonesia, Ketua Umum HMI Cabang se-Indonesia, para mantan Ketua Umum masa ke masa, serta Pimpinan Organisasi Mahasiswa Cipayung plus dari seluruh Riau.
Penulis : Sang



