Pekanbaru, Tingkap.info – Kota Pekanbaru diprediksi akan dipadati ribuan mahasiswa pada Senin (1/9/2025) besok. Aksi unjuk rasa besar-besaran akan digelar secara serentak di Kantor DPRD Riau dan Polda Riau, dengan estimasi massa mencapai 3.000 orang.
Massa aksi berasal dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi mahasiswa, mulai dari Universitas Riau (UNRI), Universitas Islam Riau (UIR), Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), hingga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau.
1.500 Personel Gabungan Disiagakan
Mengantisipasi membludaknya massa, Polresta Pekanbaru menyiagakan 1.500 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan. Aparat juga menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan kendaraan di sekitar titik aksi.
“Besok kita turunkan 1.500 personel gabungan. Rekayasa lalu lintas akan dilakukan, termasuk penutupan Jalan Jenderal Sudirman arah Kantor DPRD Riau,” jelas Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, Minggu (31/8/2025).
Menurut Jeki, langkah itu dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga selama aksi berlangsung. Ia juga mengimbau mahasiswa agar menyampaikan aspirasi dengan damai.
“Kami mengajak semua pihak menjaga Pekanbaru tetap aman dan kondusif. Aspirasi mahasiswa harus dikawal dengan tertib dan sesuai aturan,” tegasnya.
Latar Belakang Aksi Mahasiswa
Aksi ribuan mahasiswa ini digelar sebagai bentuk penyampaian aspirasi atas isu-isu krusial di daerah maupun nasional.
Menurut informasi yang beredar di kalangan mahasiswa, aksi ini akan dimulai pukul 09.00 WIB dengan titik kumpul di beberapa kampus besar di Pekanbaru sebelum bergerak menuju Kantor DPRD Riau.
Dampak Terhadap Aktivitas Masyarakat
Dengan jumlah massa yang diprediksi mencapai ribuan orang, aksi unjuk rasa ini diperkirakan akan berdampak pada kepadatan arus lalu lintas di kawasan pusat kota, terutama di sekitar Jalan Jenderal Sudirman.
Dinas Perhubungan Pekanbaru bersama kepolisian telah menyiapkan jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan. Masyarakat diminta untuk mengatur jadwal perjalanan agar tidak terjebak arus demonstrasi.
Aksi Damai atau Potensi Ricuh?
Meski aparat telah menegaskan komitmen menjaga kondusifitas, potensi kericuhan tetap menjadi perhatian. Sebab, aksi dengan jumlah massa besar kerap menimbulkan gesekan di lapangan jika tidak dikawal dengan baik.
Karena itu, tokoh agama dan tokoh masyarakat juga diajak berperan aktif memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar tetap menjaga ketertiban.***
