Medan, Tingkap.info – Aksi sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) yang rela duduk di genangan air hujan bersama massa aksi memunculkan tanda tanya publik. Sekilas, pemandangan itu terlihat heroik seolah para wakil rakyat ingin melebur dan merasakan langsung getirnya nasib masyarakat, Rabu (03/09/2025).
Namun, menurut Rizki Harahap, Koordinator Wilayah Sumut Aceh HMI MPO Badko Sumbagtera, adegan tersebut justru terkesan sebagai simbol kosong.
“Apa yang dipertontonkan DPRD Sumut hanyalah drama pencitraan. Duduk di genangan air bukanlah solusi. Itu lebih cocok jadi bahan baliho politik daripada jawaban atas penderitaan rakyat,” tegas Rizki saat menyampaikan sikap dalam Demonstrasi Akbar Sumut waktu itu.
Antara Heroisme dan Pencitraan
Gambar wakil rakyat yang basah kuyup di tengah massa aksi memang mencuri perhatian. Namun, pertanyaan kritis muncul: benarkah itu wujud keberpihakan? Atau sekadar sandiwara murahan demi membangun citra?
Rizki menilai, rakyat tidak butuh anggota dewan yang duduk di air kotor, melainkan yang berani bersuara lantang menolak penindasan, menantang kebijakan zalim, serta menghadirkan solusi nyata melalui regulasi.
“Rakyat turun ke jalan bukan untuk melihat drama, tetapi untuk menuntut keberanian politik DPRD. Duduk di genangan air tidak akan menghapus fakta bahwa lembaga legislatif kerap bungkam saat rakyat ditindas,” tambahnya.
Kritik Terhadap Humanisme Semu
Ironisnya, saat rakyat berdesakan di jalan, menantang hujan dan kawat berduri, gedung megah DPRD tetap berdiri nyaman dengan pendingin udara dan dinding tebal. Kontras inilah yang disorot Rizki sebagai bentuk humanisme semua.
“Humanisme semu tak pernah bisa menutupi wajah asli politik transaksional. Jika DPRD Sumut benar ingin berpihak pada rakyat, buktikan dengan kebijakan yang pro-rakyat, bukan dengan drama yang hanya jadi panggung sesaat,” tegasnya.
Tuntutan HMI MPO
HMI MPO Badko Sumbagtera mendesak DPRD Sumut untuk berhenti bermain pencitraan dan mulai mengambil langkah konkret. Menurut mereka, kehadiran dewan seharusnya menjadi benteng rakyat, bukan sekadar aktor dalam panggung politik jalanan.
Laporan : Ucok