Pekanbaru - Polemik antara sekda Kampar Hambali dengan Bupati Ahmad Yuzar mulai mencuat ke pentas publik dan menimbulkan respon beragam.
Ada sementara pihak yang menyalahkan Hambali karena dianggap melanggar kode etik sebagai bawahan, namun ada juga yang mendukung sikap Sekda yang dikenal pemberani itu.
Salah satu yang mendukung datang dari Tokoh masyarakat Kampar Dr Elviriadi yang lebih dikenal sebagai pakar lingkungan hidup.
Elviriadi menilai semua itu harus disikapi dengan objektif.
"Kita harus menilai dengan jernih dan objektif. Lihat akar masalah dan punca terjadinya perbedaan pendapat kedua belah pihak. Saya yakin, pak Sekda Hambali tidak asal kritik. Tapi sebagai sekda tentu sudah melihat segala sesuatu menurut aturan, " ujar Dosen UIN Suska itu.
Pengurus PP Muhammadiyah itu menyatakan jika atasan salah, ada baiknya di ingatkan.
"Saya pikir wajar wajar saja jika atasan keliru , Sekda selaku sesama pimpinan dan penanggung jawab kegiatan memberi masukan. Jika bupati bijak , tentu persoalan tidak sampai meluber ke ruang publik, "jelasnya.
Akademisi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu mengatakan setiap kebijakan dan kegiatan Bupati harus ada payung hukum.
"Kan sekda Hambali khawatir jika kegiatan tanpa payung hukum nanti jadi temuan. Kuasa Pengguna Anggaran dapat juga terserempet ke arah dugaan korupsi. Karena itu beliau mengingatkan. Tawashiubill Haq watawashoubis shor. Semoga permasalah ini cepat selesai. Kami warga Kampar tentu resah dan dirugikan bila pembangunan tidak sesuai perundangan dan macet ditengah jalan, " pungkas mantan ketua RT Tarai Bangun yang ikhlas gunduli kepala demi hutan Siabu.***
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
