Pekanbaru, Tingkap.info -- Aksi massa demonstrasi HMI, KAMMI, LSM Korek serta warga Tarai Bangun berlangsung damai di Kanwil BPN Riau.
Namun ada menarik dibalik kisah munculnya demo koalisi aktivis dan rakyat anti mafia tanah beberapa waktu lalu ini.
Adalah Bapak Amir Husin, ketua RW O1 Tarai Bangun 2 periode memberi curahan hati kepada media yang datang ke rumahnya, jalan Tuah Karya Tarai Bangun.
"Ajap ambo pak, torui juo dimintak buek surat tanah. Lah joleh sebolah Perumahan Fajar Kualu tu lah Ado urang nan punyo, " ujar Amir dengan wajah gelisah.
Tokoh masyarakat yang dikenal jujur itu menambahkan, dirinya merasa tertekan.
"Ndak Ado kawan awak do. Awak surangnya yang bertahan. Lelamo Ndak kuat ambo do, ambo mundur ajo lah dari RW ko, " imbuhnya gusar.
Amir Husin dalam penjelasan mengaku didatangi seorang yang memaksa membuat atas nama diri nya.
"Itu lah, awak di konflik konflik kan nyo. Lah tak bisa urang Iko dimasukkan untuk ambil tanah itu , urang Iko Pulo. Diadu adu awak rasonyo dengan urang urang, " jelasnya.
Pernah ambo di Bawak oknum angkatan lah, entah Siapo siapo aja di Bawak si "WBU" itu. Ditambah lagi oknum pemerintah desa datang juo KA rumah ambo, makso juo bikin surek, poniong ambo, " tuturnya.
Ada Pengalaman paling pahit yang bikin Amir Husin trauma dan sangat cemas.
"Ia diajak untuk jadi saksi di pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru atas gugatan seseorang. Dia mengaku memang ada salah meneken surat tanah. Tapi itu karena kondisi kondisi yang memaksa. Maka Amir pun menceritakan apa adanya di majelis Hakim TUN Pekanbaru, Amir selamat dari kemungkinan buruk.
"Waktu itu, bilo berdering Handphone ambo takojuik, langsung ambo menjauh dari HP. Untuk apo hidup macam gitu, bagus ambo poi sembahyang masojik dokek, " pungkas Pembina MDTA Haqqul Yaqin.
Akibat dari sengkarut pertanahan itu, kini warga Perumahan FKD I dan Mahkota Riau mengalami kerugian berupa banjir.
Dalam kondisi yang makin tak menentu, akhirnya warga Tarai Bangun dengan diback up Organisasi Mahasiswa dan pemuda menggelar aksi di Kanwil BPN Riau. Warga ajukan blokir diatas tanah sengketa yang sudah terbangun perumahan tersebut.***