Pekanbaru -- Pertemuan mendadak terjadi di Konjie Kofie antara Pakar lingkungan hidup UIN Suska Riau Dr Elviriadi dengan legislator Riau Hasbi Assodiqi berlangsung santai.
Percakapan serius tapi renyah didampingi Ketua LSM Korek Miswan dan Ketua Aliansi Masyarakat Adat (AMA) Melayu Riau Datuk Laksamana Heri Isnanto.
"Insyaallah sekitar Tanggal 24 Juli 2025 Komisi II DPRD Riau akan panggil Kakanwil BPN Riau Nurhadi, sejumlah korporasi bandel perusak Daerah Aliran Sungai di Riau, " ucap Hasbi dengan suara bergetar, Rabu (15/7/25).
Dihubungi terpisah, Pakar lingkungan hidup Dr Elviriadi mengatakan Riau sudah mengalami keluluh lantakan ekologi.
"Aaachh, kalau Riau ini tak usah cerita lagi. Dah punah ranah. Negerinya dah Dikuasai pihak lain. Korporasi hitam bebas berbuat sesuka hati. Negeri ini sudah tidak bertuan sejak lama, bukan baru baru ini saja, " ungkap putra asli Meranti.
Akademisi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu mengatakan kehancuran Riau ditopang sikap pemimpin.
"...Pengancuran alam lingkungan dan hutan Riau ini cukup beralasan. Para pemimpin formal dan non formal mendukung penuh aktivitas pemorak porandaan ekosistem dan masyarakat adat. Ada faktor tak bernyali menegur padahal tugasnya dikantor , tapi lebih banyak faktor akhlak mazmumah. Ingin kaya raya dengan menjual negeri dan harga diri, " ketua alumni UKM Malaysia.
Elviriadi menilai sudah tidak ada harapan bagi perbaikan Riau. Ia menyebutkan faktor pemimpin dan solidaritas serta integritas elitnya yang rapuh.
"Kita Riau hanya menunggu detik detik keruntuhan peradaban dan kemiskinan masyarakat adat. Setiap bangsa ada saat jatuh dan bangun. Biasa aja itu," pungkas peneliti Gambut yang nekat gundul pacul sebagai protes lingkungan.
