Safari Ekologis Pakar Lingkungan Dr Elviriadi dari Rokan Hilir berlanjut ke Kota Dumai.
Atas undangan HMI Cabang Dumai sebagai Pemateri Latihan Kader II (Intermediate Training), berlanjut hingga ke pertemuan dengan aktivis.
Seniman dan aktivis senior Agoes S Alam pun segera menghubungi kolega aktivis di kota Dumai untuk berbincang dengan Dr Elviriadi.
"Ayok kengkawan, kumpul kite kedai kopi ini. Ade pak pakar lingkungan datang. Moh, kite bebual, " ucap pria pembela buruh itu, Ahad (17/8/25).
Tak lama kemudian datanglah sejumlah aktivis , pemuda, dan advokat dari LBH Santak Unding.
"Kite di Dumai ni pak doktor dah letih. Lebuk Lebak kampung kami ni dibantai orang. Sungai di timbul. Ikan dilaut mati. Berdemo sudah. Namun hasi belum nampak hidung. Kaki tak berjejak, ke langit pun masih jauh. Dah macam Puntianak, apo nak di cakap lagi, "jelas Agoes sang Penulis buku itu.
Rencananya, pakar lingkungan Dr Elviriadi akan hadir kembali ke kota Dumai untuk membela masyarakat sesuai yang di paparkan.
"Insyaallah. Yang penting dalam perjuangan itu konstruksi Ideologi nya harus kuat. Nawaitu yang lurus. Strategi yang bagus. Jaringan pertemanan di jakarta. Karena yang bisa memutuskan itu elit politik jakarta terutama pihak Istana. Diperlukan managemen konflik dan high politic, "imbuh alumni UKM Malaysia.
Indonesia, tambah Elviriadi, belum merdeka secara substansi. Penjajahan masih berlangsung secara demonstratif dan terbuka. Yang kuat menekan yang lemah. Sumberdaya alam dan hutan tanah dikasi ke cukong dan Akong. Lelamo Temakol Sungai Sembilan pun meloncat ke pangkuan Akiong seraya bergumam,
Dah lama pantai laut sungai tercemar. Ke darat di sambut kikik Puntianak jembalang hantu dapou. Kepunan telouw temakollllaaaah, " pungkas peneliti Gambut yang ikhlas gundul permanen demi hutan harimau senepis.***