Pelalawan, Tingkap.info – Himpunan Mahasiswa Pelalawan (HIPMAWAN) menyampaikan kekecewaan atas penunjukan Direktur Utama PT Riau Petroleum untuk pengelolaan Blok Kampar, yang sebagian wilayahnya mencakup Kabupaten Pelalawan.
Menurut HIPMAWAN, penunjukan tersebut tidak mencerminkan profesionalitas, karena sosok yang ditunjuk dinilai tidak memiliki kompetensi di bidang migas. Lebih jauh, HIPMAWAN menilai keputusan ini kental dengan aroma politis ketimbang mempertimbangkan kapasitas dan pengalaman.
“Blok Kampar adalah aset strategis yang seharusnya dikelola secara profesional demi kesejahteraan masyarakat Riau, khususnya masyarakat Pelalawan. Jika dikelola oleh pihak yang tidak berkompeten, maka yang rugi adalah rakyat,” tegas Ketua Umum HIPMAWAN, Taufik Hidayat, dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/9).
HIPMAWAN mendesak pemerintah provinsi dan pemegang kewenangan untuk segera **mengevaluasi keputusan tersebut**. Mereka menegaskan bahwa tata kelola migas harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan berpihak kepada kepentingan masyarakat, bukan sekadar menjadi ajang kepentingan politik sesaat.
“Jika penunjukan ini tetap dilanjutkan, maka HIPMAWAN siap turun ke jalanuntuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan menuntut penunjukan pimpinan yang benar-benar profesional,” tegas Taufik.
“Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia!” tutup pernyataan HIPMAWAN.
Laporan : Taufik

