Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Dari Syahadat ke Syariat: Kiprah Pemulia DD Riau dalam Membina Muallaf

JENDELA INFORMASI
Mei 23, 2025, 09:14 WIB Last Updated 2025-05-23T02:24:39Z


Pekanbaru, Tingkap.info - Di balik sunyinya mushalla-mushalla kecil dan rumah singgah yang sederhana, denyut dakwah terus bergetar. Para dai dari Pembinaan Muallaf Indonesia (Pemulia) Dompet Dhuafa (DD) Riau, hari demi hari menapaki jalan dakwah yang tak selalu mudah mendampingi mereka yang baru saja menemukan cahaya hidayah para muallaf.


Bukan hanya sekadar memandu dalam pengucapan dua kalimat syahadat, para dai Pemulia mengemban tugas yang lebih besar: memastikan para muallaf mampu menjalani kehidupan baru mereka sebagai seorang Muslim dengan pondasi akidah yang kuat, akhlak yang luhur, serta kemampuan menjalankan ibadah secara benar.


Hal ini terlihat saat awak media menyaksikan langsung adanya kegiatan pengajian kecil yang rutin dilaksanakan di masjid, mushalla, bahkan rumah singgah pembinaan muallaf. Salah satu dai Pemulia, Ustaz Jeffry Resandi, S.Hi., yang merupakan pembina muallaf di Kota Pekanbaru, secara konsisten menggelar kegiatan belajar membaca Al-Qur'an, dimulai dari Iqro, bagi para muallaf dan anak-anak dari keluarga muallaf. Kegiatan ini dilakukannya dengan tujuan agar para muallaf merasa senang terhadap Islam dan terdorong untuk mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.


Ustaz Jeffry secara rutin mengunjungi masjid-masjid yang dekat dengan tempat tinggal para muallaf, sebagai bagian dari pendekatan personal dan intensif. Sementara itu, di Kabupaten Kepulauan Meranti, Ustaz Kurniawan, S.Sos., juga aktif menyambangi Mushalla Miftahul Jannah di Desa Sesap, Kecamatan Tebingtinggi, dalam rangka menjalankan pembinaan serupa.


Hal yang sama dilakukan oleh Ustaz Ahmad Saifi di Kabupaten Rokan Hilir. Ia turut menjalankan program pembinaan dan pengembangan muallaf agar lebih memahami ajaran Islam secara utuh dan mampu mengamalkannya dengan baik.


Ketua Pembina Pemulia DD Riau, Buya Mizan Asnawi, menyampaikan bahwa agenda rutin pembinaan muallaf yang dijalankan para da'i merupakan salah satu program khusus yang mendapat perhatian serius. "Kami ingin memastikan bahwa setiap orang yang telah memeluk Islam mampu menjalankan syariat Islam sebagaimana mestinya," ujarnya.


Lebih lanjut Buya Mizan, menegaskan bahwa dakwah kepada muallaf adalah kerja sunyi yang memerlukan komitmen tinggi. “Pembinaan muallaf ini adalah ladang amal jariyah yang sangat besar. Kita tidak ingin mereka merasa sendiri setelah masuk Islam. Justru di titik itu kita hadir, memastikan cahaya Islam yang mulai tumbuh dalam hati mereka tetap menyala, bahkan kian terang,” ujarnya.


Ia juga menambahkan bahwa semangat para muallaf semakin terasa kuat pasca Idul Fitri. “Momentum pasca Idul Fitri benar-benar menjadi titik semangat baru bagi para muallaf. Kami melihat banyak dari mereka semakin antusias mengikuti pengajian dan agenda pembinaan. Ini menunjukkan keseriusan mereka untuk memahami Islam secara kafah, tidak setengah-setengah,” ungkap Buya Mizan.


Dalam kesempatan tersebut, Mizan juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Dompet Dhuafa, yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap setiap agenda kebaikan yang dilakukan bersama para muallaf. Bantuan berupa santunan tunai, paket sembako, hingga pemenuhan kebutuhan dasar lainnya sangat membantu proses pembinaan.


“Support dari Dompet Dhuafa sangat berarti bagi keberlangsungan program ini. Bantuan yang diberikan tidak hanya meringankan beban para muallaf, tetapi juga menjadi bentuk kasih sayang umat Islam terhadap saudara barunya,” ungkap Buya Mizan.


Program pembinaan ini tak hanya berjalan di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah terpencil. Pendekatannya pun bukan hanya melalui ceramah dan kajian, tetapi juga pendekatan emosional dan kultural. Pemulia DD Riau percaya, bahwa mendampingi muallaf berarti menjaga cahaya Islam tetap hidup di ruang-ruang yang sebelumnya gelap. 

Iklan

Iklan Ojek Online